JIN merupakan salah satu mahluk Allah yang tercipta dari api. selain bangsa jin Allah juga menciptakan Syaitan dan Iblis. Namun ketiganya berbeda. Jin ini ada yang muslim dan ada yang tidak. Syaitan adalah mahluk Allah yang yang selalu mengajak pada kesesatan, kebohongan, dan merupakan musuh manusia yang nyata. setan pun bisa berwujud manusia. sedangkan Iblis adalah mahluk Allah yang Mahluk Allah yang durhaka yang wujudnya adalah jin bukan manusia. Jadi syaitan itu adalah lebih menjurus pada sifat jahat dari manusia.
Iblis memiliki visi dan misi untuk menyesatkan manusia. Kenapa? Karena Iblis merasa bahwa kedudukannnya lebih tinggi daripada manusia, saat Allah memerintahkannya untuk menyembah nabi Adam AS, Iblis menolak karena dia tercipta dari api, sedangkan Adam tercipta dari tanah. Hal inilah yang menyebabkan iblis tidak ingin sujud kepada nabi Adam, dan meminta kepada Allah untuk menangguhkan hukumannya hingga datangnya hari kebangkitan. sebelum hari kebangkitan datang Iblis dengan segala macam cara dan upaya akan menyesatkan manusia agar kelak menemaninya di neraka jahanam.
Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata
Dari Muadz bin
Jabal, dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di
kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah,
“Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan
membutuhkanku.” Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian siapa yang
memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Lalu Saidina Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai
Rasullulah.” Rasulullah menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu
tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan
pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa
hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas ra berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti
seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai
rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi,
bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”
Rasulullah saw lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “ Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT
memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri.
Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah
dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau
berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup
angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang
hendak Kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap
musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada
cacian musuh.”
Orang yang dibenci Iblis
Rasulullah saw lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur,
siapakah manusia yang paling kau benci?” Iblis segera menjawab: “Kamu,
kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah saw.
“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci (juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang
lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Pandanganmu mengenai orang seperti Abu Bakar?”
“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar Bin Khattab ?”
“Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”
“Usman Bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali Bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia
melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan
itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah swt)
Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba terebut.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Qur’an?”
“Aku merasakan diriku meleleh laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah?”
“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang dijalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang bertaubat (orang yang benar-benar taubatnya).”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng (melukakan) wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam (contoh mudah ialah tangan kanan bersedekah
walhal tangan kiri tidak mengetahui akan sedekah tangan kanan
tersebut).”
“Apa yang dapat merusak wajahmu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak-anak mu dimusim panas?”
“Dibawah kuku manusia (perintah supaya memendekkan kuku).”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Lalu Baginda Rasulullah bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu?”
“Penzina”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir (juga merujuk kepada orang yang menyesatkan)”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan Solat Jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja”
Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas
Rasullullah SAW lalu bersabda lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”
“Iblis segera menjawab: “Tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku
hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana Kau bisa berbahagia dengan ummatmu,
sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak
bisa melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan
hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh,
atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana
dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidaklah Kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai
emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang
tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku
bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta hatinya
masih selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis dibantu oleh 70 000 anak – anaknya
Iblis berkata lagi: “Tahukah kamu wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai
70 000 anak dan setiap anak memilki 70 000 syaitan. Sebahagian ada yang
aku tugaskan untuk mengganggu ulama’. Sebahagian untuk mengganggu
anak-anak muda, sebahagian untuk mengganggu orang tua, sebahagian untuk
menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para
zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia
tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada
waktu shalat berjamaah.”
“Aku juga punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang
sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga
pahalanya terhapus.”
“Aku juga punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika
seseorang melakukan kebajikan lalu ia ceritakan kepada manusia
(membangga-bangga), maka 99% pahalanya akan terhapus.”
“Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk
dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.”
Iblis berkata lagi: “Keluarkan tanganmu, lalu ia mengeluarkan
tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anak ku
selalu menyusup dan berubah
ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya
untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.”
“Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa akannya.”
Berkata lagi Iblis tersebut: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Bahwa ada
rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang
sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga
ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
Iblis menyambung ceritanya: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Dusta
berasal dari diriku. Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta
adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama
Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah
kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir
dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa
membiasakan dengan kata-kata cerai,isterinya menjadi haram baginya.
Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak
zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, iaitu Cerai.”
Iblis menyambung: “Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka
mengulur-ngulur (melambat-lambatkan) solat, Setiap ia hendak berdiri
untuk solat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk,
lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka
solat itu dipukulkannya ke mukanya.”
“Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku
bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat
itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan
‘solatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak
menoleh dalam shalatnya akan dipukul?”
“Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun solat
seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia
shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat
kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum imam. Kamu tahu bahwa
melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah
keledai.”
Iblis menyambung lagi: “Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup
hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya
ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya
menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat
padaku.”
Iblis berkata kepada Rasulullah: “Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan
aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan
padanya, ‘Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang
berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu
telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia
mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam
kemurkaan.”
“Wahai Muhammad, apakah engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?”
10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT
Rasulullah bertanya pula kepada Iblis: “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak
manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia
dalam harta dan anak.
Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan” (Qs Al Isra :64).
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari
makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan
yang tidak dibacakan nama Allah.”
“Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan
ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaitan.”
“Aku minta kepada Allah agar aku bersama dengan orang yang menaiki
kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan
kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar
sebagai ‘masjid’ku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai
‘kitab’ku.
Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang
membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah
berfirman, “Orang-orang boros (membazir) adalah saudara-saudara syaitan.
“(Qs. Al – Isra:27).
“Wahai Muhammad, aku juga meminta agar Allah membuatku bisa melihat
manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah
memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah
menjawab, “Silakan,” aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata lagi: “Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
“Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana
dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul
yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada
seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk
orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang
telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara
adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan
ibunya.” (nafi makhluk, Isbatkan Allah)
Rasulullah SAW lalu membaca ayat berikut: “Mereka akan terus
berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 –
119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (Qs
Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata: “Wahai Rasul Allah, takdir telah
ditentukan dan pena takdir telah kering.
Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul,
pemimpin penduduk syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin
makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang
terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tidak
sesekali berbohong.”
Begitulah kisah mengenai Iblis, yang telah dipersaksikan kehadapan
Baginda Rasulullah saw tanpa ada sedikit pun penipuan dalam
percakapannya. Maha Suci Allah yang menciptakan berbagai-bagai ragam
Makhluk-Nya. Hanya tinggal untuk membuat pilihan antara kita, sama ada
jalan ‘benar’ atau jalan sebaliknya yang hendak kita pilih dalam
mendapatkan Redha Allah swt.
Sumber :
1.Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi/Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.
Minggu, 13 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar